Lapas Tembilahan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila Tahun 2024

Tembilahan - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan melaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, Sabtu (01/06/2024). Bertempat di Lapangan Blok Kriminal Lapas Tembilahan, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Yasir Arapat, bertindak selaku Inspektur Upacara dengan Kasubsi Portatib, Julnaldi, didapuk menjadi Komandan Upacara.

Mambacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yasir Arapat menegaskan bahwasannya Pancasila menjadi Pemersatu Bangsa Indonesia dalam berbagai ragam perbedaan yang ada.

Baca juga: Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly: Tahun 2022 Tahun Hak Cipta Dan Peluncuran POPHC

"Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema 'Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045'. Tema ini mengandung maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat, " bacanya.

Yasir Arapat menambahkan bahwasannya Pancasila juga berperan sebagai bintang pemandu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Polda Metro Jaya Disoroti President PERADRI atas Dugaan Pemerasan Kepada Pengusaha Kecil

"Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara, " lanjutnya.

Terakhir, Kasi Binadik mengajak seluruh lapisan bangsa untuk menjaga dan merawat Pancasila sebagai warisan bangsa.

Baca juga: Ichsan Yunus: RUU Provinsi untuk Perkuat Status Hukum Daerah

"Mengakhiri pidato ini, kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong merawat anugerah Pancasila melalui peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, " tutupnya.

Seluruh Petugas Lapas Tembilahan tampak menggunakan pakaian adat dengan perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengenakan pakaian seragam Pramuka mengikuti jalannya upacara.

Baca juga: Nurul Arifin: RUU PDP Masih Bahas Mengenai Sanksi